PT PELANA TANGGUH INDONESIA (PELANNA)
Danau Poso: Antara Healing dan Warning
Danau Poso memang tenang, tapi tanah di bawahnya nggak pernah benar-benar diam. Lewat gaya bercerita khas Selisik by Pelanna, artikel ini mengajak lo menelusuri rahasia geologi di balik danau tercantik Sulawesi—dari sejarah tektoniknya yang ribet sampai tips supaya tetap selamat kalau bumi tiba-tiba goyang. Artikel ringan tapi berisi. Pas buat lo yang suka healing, tapi juga waspada warning.
SELISIK BY PELANNA.ID
Erfan, Wahyu
8/1/20252 min read


Danau Poso: Antara Healing dan Warning
Kalau ada lomba daerah paling tenang tapi penuh kejutan, Danau Poso pasti masuk finalis. Bayangin: danau yang adem, jernih, fotogenik banget buat reels Instagram, tapi ternyata... diapit dua sesar aktif yang hobi banget gerak tiba-tiba. Belum lama ini, tepatnya 24 Juli 2025, Poso diguncang gempa M5,7. Bukan di danau persisnya, tapi deket banget. Getarannya sampai bikin warga dari Kolonodale sampai Toraja ikut mikir dua kali buat tidur nyenyak.
Danau Poso itu terbentuk bukan karena iseng Tuhan pengen bikin spot healing. Ia lahir dari gerakan patahan mendatar atau strike-slip fault yang bikin cekungan memanjang. Nah, cekungan ini kalau dalam bahasa geologi namanya pull-apart basin. Lama-lama terisi air, jadi danau. Makanya Danau Poso disebut danau tektonik—dan bukan sembarang tektonik, ini tektonik aktif. Jadi, bukan cuma Instagramable, tapi juga geologable.
Secara ilmiah, Danau Poso itu graben. Bahasa gampangnya: cekungan panjang yang dibentuk gara-gara dua sesar saling tarik menarik kayak hubungan toxic. Di sekitar danau ini, lapisan batuannya tuh punya cerita panjang banget. Mulai dari batuan metamorf zaman dinosaurus, endapan molase zaman gajah purba, sampai tumpukan pasir modern zaman reels TikTok. Ada fosil laut juga yang nongol di dataran tinggi. Jadi dulunya ini laut, terus naik ke darat karena lempeng nabrak. Keren kan? Serem juga sih.
Waktu terus berjalan, dan sejarah geologi di kawasan ini makin ramai. Di Pliosen Awal, Pegunungan Tokorondo mulai naik, bikin Depresi Poso jadi tempat ngumpul air. Masuk Pliosen Tengah-Akhir, cekungan makin dalam dan batu-batunya makin halus ke atas. Ini gejala klasik kalau ada aktivitas episodik dari pergerakan bumi. Terus, di Pleistosen, batu-batu dari kedalaman bumi mulai muncul ke permukaan. Formasi Lage jadi kayak buku harian geologi yang merekam semuanya.
Danau Poso itu indah, tapi jangan sampai keindahan ini bikin kita lupa diri. Data dari InaRISK bilang kawasan ini punya kerentanan gempa sedang sampai tinggi. Jadi meskipun view-nya kayak wallpaper laptop, tetap ada risiko yang harus dihadapi.
Nah, biar nggak gampang kaget pas bumi mulai gerak, ada baiknya kita siap-siap dari sekarang. Pertama, kenali wilayahmu. Cek peta sesar, bukan cuma peta kuliner. Kedua, bangun rumah yang tahan gempa. Estetik oke, tapi struktur yang kuat lebih penting. Ketiga, tata ruang juga harus cerdas. Jangan asal bangun rumah di atas jalur sesar, plis. Keempat, sering-sering latihan evakuasi. Nggak harus panik kalau udah tahu mesti ngapain. Terakhir, belajar terus. Riset dan edukasi adalah bagian dari hidup berdampingan dengan risiko.
Di balik ketenangan Danau Poso, ada retakan yang terus bergerak. Kita nggak bisa cegah bumi buat nggak bergeser, tapi kita bisa belajar berdampingan dengannya. Karena kadang, yang paling dalam bukan danau, tapi pelajaran dari alam.
PT PELANA TANGGUH INDONESIA (PELANNA)
© 2025 PT Pelana Tangguh Indonesia | All rights reserved.
Kantor Purbalingga
Jl Raya Desa Sidanegara, RT 2 RW 3, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, 53391
Kantor Yogyakarta
Gedongan Lor RT 01 RW 01, Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta
Layanan Kami